Memilih Kamera Sebelum Membeli

Sebelum membeli sebuah kamera baik Kamera Saku (Pocket) [Digital Pocket Kamera], Kamera SLR [Single Lens Reflecx], dan Kamera DSLR [Digital Single Lens Reflex], disamping melihat kebutuhan dan dana yang dimiliki. Berikut ini beberapa hal yang patut diperhatikan dan dipertimbangan sebelum membeli kamera tersebut yaitu:

Merek
Merek suatu kamera amat penting. Merek ternama biasanya memiliki bagian R&D (riset dan pengembangan) yang bertujuan mengeluarkan kamera dengan fitur dan kualitas yang baik. Selain itu, ada beberapa teknologi dan fitur yang eksklusif terbatas hanya dapat digunakan satu merk.
Misalnya: Sony memiliki teknologi SteadyShot dan BIONZ processor, Panasonic dengan MEGA O.I.S dan VENUS ENGINE, Canon dengan DIGIC processor, dan sebagainya. Selain itu, rata-rata perusahaan kamera ternama juga memproduksi lensanya sendiri. Maka dianjurkan!, pilihlah kamera saku dari produsen yang mampu membuat lensa sendiri.

Spesifikasi
Pastikan spesifikasi kamera yang ingin dibeli sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jangan pedulikan ukuran resolusi sebab besaran itu (dalam hitungan MP) bukanlah ukuran kualitas hasil foto, tapi lebih merujuk pada ukuran cetak optimal dari sebuah kamera. Misalnya: resolusi 5MP dapat digunakan untuk mencetak foto berukuran A4, sementara 10MP untuk A3.
Nah, jika Anda tidak berencana mencetak foto berukuran besar, tentunya tidak perlu mementingkan besaran resolusi, yang lebih menentukan sebuah hasil foto adalah kualitas sensor, kualitas lensa, dan pengolah citra (image processor).

Optical zoom, sesuai namanya, memanfaatkan panjang pendek lensa untuk memperbesar/ memperkecil obyek. Semakin panjang lensa, semakin besar kemampuannya untuk memperbesar obyek, sehingga detail obyek tetap tertangkap walau dipotret dari jarak yang jauh.

Ingat ketika kita menggunakan zoom, lensa kamera kita bergerak maju mundur sesuai zoom yang kita inginkan? Itu berarti kita menggunakan optical zoom.

Digital zoom adalah fasilitas untuk memperbesar gambar menggunakan peranti lunak yang ada di kamera. Ringkasnya begini: digital zoom itu sama seperti bila kita sedang menggunakan aplikasi komputer seperti photoshop untuk memperbesar obyek yang kita ambil.

Teknisnya, di kamera gambar yang kita ambil dicrop sesuai keinginan kita ketika melakukan zoom. Karena dicrop, ukuran gambar tentu menjadi lebih kecil. Karena itu gambar ini lalu diperbesar dengan cara interpolasi. Di proses ini, resolusi gambar yang ada tidak bertambah. Gambar menjadi lebih besar, namun dengan resolusi yang sama dengan gambar aslinya yang lebih kecil.

Jadi jangan heran jika hasil foto menggunakan digital zoom tidaklah “seindah aslinya”. Tapi ini bukan berarti digital zoom tidak layak dipakai. Kadang kala kita ingin memotret sesuatu dengan zoom, sementara zoom dari lensa sudah maksimum dan tidak bisa lebih besar lagi. Dengan menggunakan digital zoom kita bisa ‘menambah’ kemampuan untuk zoom lebih lanjut, melebihi kemampuan lensa.
Kita ambil contoh disini terdapat 2 kamera bertuliskan:
Pertama: Kamera pertama memiliki 40 x digital zoom 2 x Optical Zoom
Kedua: Kamera kedua memiliki 10 x Digital Zoom dan 10 x Optical Zoom

Mungkin sebagai orang yang belum mengerti maka menganggap bahwa kamera pertama lebih baik daripada kamera kedua, memang Zoom yang ditawarkan kamera pertama lebih baik dari kamera kedua namun di sisi lain kita perlu juga mengukur Optical Zoomnya, Optical Zoom kamera Pertama masih kalah dengan kamera kedua jadi walaupun kamera pertama mempunyai Digital Zoom 40 x bisa dipastikan gambar akan pecah jika memaksimalkan zoom pada kamera pertama, sedangkan di kamera kedua walaupun menggunakan 10 x digital Zoom maka bisa dipatikan kualitas gambar akan jauh lebih baik daripada kamera pertama jika sama sama diadu dalam pemotretan. Keunggulan kamera kedua juga bisa memotret objek yang jaraknya lebih jauh dari kamera pertama.
Jadi Optical zoom menjadi pusat perhatian ketimbang digital zoom, perangkat lunak yang menyediakan fasilitas cropping dan memperbesar gambar

Koneksi
Perhatikan apakah kamera digital Anda bisa berhubungan intim dengan perangkat digital lainnya seperti televisi, printer, PC atau Laptop. Anda akan tertolong dengan adanya USB kabel. Anda juga bisa mencetak gambar dengan bantuan kabel USB. Beberapa kamera digital sudah mendukung PictBridge yang membuat Anda leluasa mencetak gambar langsung dari kamera digital meski mereknya berbeda. Adapun keenam vendor yang mempelopori standar terbuka itu adalah Canon, Hewleet-Packard, Seiko Epson Corporation, Olympus Optical Company, Fuji Photo Film Corporation, dan Sony Corporation.

Desain
Kamera saku hadir dalam berbagai ukuran dan konsep desain. Faktor desain yang harus lebih diperhatikan adalah ergonomi. Setelah menggunakannya dalam waktu yang lama, Anda akan lebih menghargai faktor kenyamanan pemakaian dibanding desain yang cantik tapi kurang nyaman. Jika memungkinkan, cobalah dulu memegang kamera dalam berbagai posisi. Bagi yang tidak hati-hati, dianjurkan memilih kamera saku dengan lensa yang dapat tertutup otomatis atau kamera yang tidak memakai tutup lensa terpisah.

Aksesori
Jika membeli kamera yang paling mendesak adalah memilih memory card, karena sering kali tidak disertakan dalam paket pembelian, pilihlah kamera yang memory cardnya banyak tersedia dipasaran. Aksesori lain yang wajib dimiliki adalah tas atau kantong kamera dan alat pembersih lensa. Tripod juga wajib dimiliki jika Anda akan menggunakan kamera untuk memotret pemandangan.

Baterai
Pilihlah kamera yang ketersediaan baterinya tahan lama, mudah di isi ulang dan jangan menggunakan baterai yang sekali pakai, karena biasanya akan memakan biaya yang tinggi karena seringnya beli baterai.
Anda perlu memperhatikan berapa lama sumber listrik ini bisa bertahan. Memilih baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable) adalah tindakan bijaksana dan lebih hemat.

Jadi jangan salah menentukan pilihan anda... selamat berbelanja...


Artikel terkait...



1 comments:

budies said...

kemarin sempat bingung menentukan pilihan, akhirnya jatuh pada canon
salam pendidikan

Post a Comment